Kamis, 08 April 2010

JENIS-JENIS PARAGRAF

1. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan
sesuatu berdasarkan pengalaman semua pancaindra dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Objek yang dikembangkan dalam paragraf deskripsi berhubungan dengan ruang dan waktu.
contoh :
Malam itu aku sedang duduk bersantai di kursi sofa empuk di dalam rumah milikku yang baru saja dibangun. Rumah ini adalah rumah impianku sejak aku pertama kali bekerja di salah satu perusahaan swasta dulu. Sekarang aku merasa cukup puas dengan usahaku selama ini. Ternyata usahaku tidak sia-sia aku bisa membangun sebuah rumah di kota tempat aku di lahirkan. rumah ini cukup nyaman dan asri,ada beberapa rak buku yang cukup besar untuk menaruh buku-buku koleksiku. Sekilas pandanganku tertuju pada salah satu rak buku yang terletak di pojok kanan ruang tamuku rak buku yang berisi buku-buku tebal saat aku masih berkuliah dulu. Aku mengambil salah satu buku yang pada sampulnya tertera tulisan “langkah-langkah menjadi orang sukses”. Buku pertama yang aku beli ketika aku menginjak bangku kuliah. Beberapa saat ku pandangi dan akupun tersenyum dan meletakkannya kembali ke tempat semula. Aku memandang lagi secara keseluruhan rumah baruku ini, dengan sepaket sofa, televise 21 inci, seperangkat lengkap alat kerja computer, dan sebuah AC di ruang tamu menyejukkan hari ini yang cukup gerah.

2. Paragraf eksposisi adalah paragraf yang membeberkan suatu hal sehingga orang-orang mendapat informasi mengenai hal tersebut seperti informasi yang ada di Koran-koran.
contoh :
Meskipun termasuk masih baru di dunia barat, scrub tubuh ini sudah menjadi tradisi di negara-negara timur tengah selama berabad-abad. Gunakan scrub tubuh apabila Anda merasa perlu melakukan pembersihan secara mendalam untuk peredaran darah. salah satunya Scrub buah jeruk.
Scrub buah jeruk beraroma segar dan memiliki tekstur agak kasar yang dapat membantu membuang sel-sel kulit mati dan merangsag pasokan darah. Kulit Anda pun terasa segar dan sehat.

3. Paragraf Argumentasi adalah paragraf atau karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu.
Untuk memperkuat ide atau pendapatnya penulis wacana argumetasi menyertakan data-data pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis.
contoh :
Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.

4. Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama.
contoh :
malam itu tepatnya malam minggu 2 minggu yang lalu, luna, maya, raffi, ahmad, dan olga berlatih bend di studio milikku di rumah. luna sebagai vokalis maya sebagai gitaris, raffi sebagai bassis, ahmad sebagai pianis, dan olga sebagai drummer aku sendiri sebagai menejer band mereka. latihan yang di lakukan kali ini di persiapkan karena kami ingin mengikuti sebuah ajang pemilihan band anak muda berbakat yang diadakan di kota kami di jogjakarta.
tak lama latihan kami di beri sebuah undangan manggung di salah satu cafe terkenal di jogja malam nanti. aku, luna, maya, raffi, ahmad, dan olga menjadikan ini suatu rezeki dan sebagai latihan untuk band kami sebelum audisi nanti.

5. Persuasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai dengan bukti dan fakta (benar-benar terjadi).
contoh :
Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional.
Sumber : Kompas,14 Mei 2009 dengan perubahan seperlunya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar